Skip to main content

BELAJAR DARI PASAR,TAPI BUKAN PASAR YANG ITU

Belajar dari Pasar.
maksudnya bukan pasar yang itu, tapi target konsumen.


Saya ambil contoh sederhana begini.
Pas saya belajar FB Ads dulu, saya bingung sama beberapa hal.

1. Konsumen kok masih minta gambar lagi
2. Masih tanya di komentar nomor wa-nya berapa
3. Masih tanya harga
4. Dan sejenisnya

Saya juga mengamati iklan, iklan sendiri maupun orang lain. Misalnya beberapa komentar yang tanya wa, udah dikasih link wa, masih tetap minta nomor hp.

Kan tinggal klik, beres urusan. Sudut pandang mayoritas dari kita pasti gitu. Saya juga dulu mikir gitu.

Sampai pada akhirnya, saya iseng melakukan audit di beberapa hal. Nemulah DM di Instagram dari calon pelanggan.

Simple, dia udah dikasih link wa sama CS saya, tinggal klik aja.

Si pelanggan itu jawab: "Kak, bisa minta nomornya saja? Saya gak punya kuota buat klik link-nya, kuota cuma bisa buat akses sosmed aja".

Lah hayo...!

Dari beberapa hal, saya juga menemukan beberapa kasus.

1. Orang akses sosmed pakai kuota khusus sosial media. Jadi kadang liat iklan, mikir-mikir mau klik "selengkapnya" atau link out dari FB.

2. Orang akses sosmed pakai versi gratis (ini di facebook aja setau saya). Biasanya gambar jadi tidak muncul,tidak tau deh kalau iklan.

Lah cara mengatasi nya gimana?

1. Tampilin nomor wa di iklannya, jangan cuma link doang
2. Atau jawabin lah pertanyaan di komentar
3. Atur iklan biar tampil hanya ke orang yg terkoneksi wifi

Begitu juga di youtube.Kalian pasti heran kok masih ada orang yg tanya padahal sudah di jelasin di deskripsi box.
Coba deh kalian nonton youtube di hape(smartphone)ternyata youtube di hape deskripsi box nya tidak di jembrengin keliatan seperti di desktop.

***

Ini cuma contoh ya, ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari pasar kita sendiri. Beda pasar juga bisa beda perlakuan.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Pembuatan Video Viral Parodi "Jangan Mudik Dulu" Buatan Warga Klaten.

Cerita Pembuatan Video Viral Parodi "Jangan Mudik Dulu" Buatan Warga Klaten. Sebuah video yang berisi pesan untuk tidak mudik selama pandemi corona Covid-19, disampaikan melalui parodi yang lucu, ramai dibagikan oleh netizen. Postingan video yang dibuat oleh akun Instagram @ucup_jbsklaten tersebut mengisahkan tentang seorang anak yang rindu ibunya dan ingin pulang kampung. Si anak kemudian menelpon ibu aka ‘simbok’ nya dan menceritakan niatnya tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit tersebut, simbok yang diceritakan terlihat tengah memasak, saat mengangkat telepon si anak. Saat mendengar keinginan si anak yang ingin pulang, dia kemudian melarangnya. “Orasah mudik le. Eneng kono sik. Lagi usum virus,” ujarnya dalam bahasa Jawa yang berarti “Jangan mudik, nak. Di sana saja. Baru musim virus,” Dalam video tersebut simbok mengatakan jika si anak pulang, bisa berisiko membawa virus meskipun ia dalam kondisi yang terlihat sehat.

CARA MUDAH MEMBUAT BACKLINK DARI GOOGLE

Halo sobat blogger,kali ini saya akan membagikan artikel "cara mudah membuat backlink dari Google". Banyak yg tanya soal backlink. Padahal, perbaiki dulu websitenya sampai punya traffic tanpa backlink. Caranya gimana? Banyak: 1. Bikin artikel yang topiknya menarik, lalu share ke sosmed. Sosmed itu bukan cuma facebook, instagram, twitter doang tapi ada pinterest dan situs-situs sharing image lainnya. Harus setopik juga ya. Soalnya kalo artikelnya soal otomotif lalu dishare ke misalnya ke grup facebook soal smartphone jelas gak akan efektif hasilnya. Bisa aja sih tapi kamu nggak akan dapet audiens yang loyal (kelak berkunjung balik), atau bahkan baru masuk langsung keluar (pentalan tinggi). 2. Bikin artikel yang google friendly. Pelajari riset keyword. Riset keyword tidak harus pake tools berbayar, tidak harus mencari keyword yg high volume search. Cuma pake google suggestion dan google trend aja bisa dapetin traffic kok, yg penting paham cara membaca ciri-cirinya. Kal

MANFAAT OLAHRAGA JALAN KAKI

  BERBAGAI MANFAAT OLAH RAGA JALAN KAKI Hampir setiap hari, setiap pagi, saya selalu menyempatkan olah raga sederhana dan murah. Jalan kaki Sederhana karena tinggal kaki melangkah Murah karena jika terpaksa bisa cuma pakai sandal jepit saja. Seperti biasa sembari jalan kaki saya 'tebar pesona'. Sapa dan senyum kiri kanan. Sedekah murah, konon katanya. Yang saya sapa 'siapa dan apa' saja. Kalau ada anjing menggonggong saya bacakan, 'summum bukmum . . ." Lalu si anjing jadi diam dan melengos, Baru tahu kalau yang ini guru nya. Pernah ketemu kucing yg jalan terpincang-pincang. Mungkin dilempar orang karena nyolong ikan. Saya sapa juga, "Mangkane ojok nyonyo," makanya jangan suka mencuri. Perasaan saya si kucing tadi nengok terus 'mlenthos' juga. Saya pun tertawa. Bayi pun kalau tidak pas digendong Ibunya, di kereta bayi misalnya, juga suka saya goda dan 'kudang'. Baru tahu pula, ternyata bakat 'jutÄ—k' mungkin bisa kelihatan sejak