Halo sobat blogger,kali ini saya akan membagikan artikel"Teknik cepat agar tulisan anda Orisinil serta Unik".
Teman-teman kalau kita meras awam dalam dunia penulisan,itu wajar.
Kenapa?.
Karena hampir semua ide di dinia sudah pernah ditulis. Tidak Percaya?
Coba jalan-jalan ke toko buku atau ke perpustakaan, ada ribuan buku, ribuan judul. coba cari tema apa yang belum pernah ditulis, tidak ada!!
Semuanya pernah ditulis,tapi kenapa kita masih ingin jadi penulis?
Apalagi minat baca masyarakat terhadap membaca begitu rendah. Jangan-jangan kalau nulis nanti siapa yang mau baca?
Ditambah fakta paling menedihkan terhadap dunia literasi bahwa minat membava makin menurun.
1:1000. 1 orang yang membaca buku sampi tuntas berbanding 1000 orang yang tidak baca buku.
Padalah majunya sebuah peradaban itu berbanding lurus dengan makin pesat berkemabangnya dunia literasi. Dari hal tersebut justru harusnya menjadi suatu panggilan kuat agar kita siap berjuang, mengkampanyekan gerakan menulis, baca dan budaya literasi. Oleh karena semua ide tulisan sudah pernah ditulis dan agar kita bisa terus berjuang untuk menumbuhkan semangat literasi, bagaimana sih caranya agar kita bisa menciptakan sebuah karya orisinil?
milik kita sendiri.
Dan pada pembahasan ini saya akan membongkar sebuah rahasia ilmu penulisan. Tentunya dengan memahami ilmu penulisan Anda tidak akan ragu lagi dalam menulis. Karena IDE Anda adalah ide orisinil milik Anda.
Bercermin dari pengalaman pribadi, saat pertama kali menggeluti dunia tulis-menulis adalah keinginan kuat untuk menulis sebuah buku. Langkah awal yang saya ambil justru tidak pernah berpikir apa yang akan saya tulis, akan tetapi saya menulis dulu baru memikirkan apa yang harus saya tulis. Menulis sambil berpikir tepatnya.
Malah yang lebih sering mengarahkan tulisan saya. Saat ingin menulis saya mulai dengan pikiran atau keinginan hati saya untuk menulis. Tanpa persiapan tanpa ide. justru yang saya butuhkan adalah stimulus,rangsangan untuk menulis.
Maksudnya saat saya menulis yang dibutuhkan adalah stimulus. Misalkan saat saya nonton tv,naik bus,saat mau berangkat kekampus,atau sedang membaca cerita yang inspirasi maka hal-hal itulah yang menjadi pemicu, stimulus saya menulis. Saat saya melihat ibu-ibu mengendong seorang bayi duduk ditrotoar jalan sambil mengemis, tiba-tiba pikiran saya mempersepsi sebuah ide. Maka saya menulisnya.
Memang saat saya mengisi sebuah pelatihan menulis, saya biasa menggunakan kerangka atau rencana penulisan.
Sebetulnya tidak dimaksudkan untuk membuat tulisan yang sistematis, melainkan teknik menulis spontanitas dan bebas, sebab kerangka penulisan saya jadikan alat pemicu ide alat stimulus.
Pada proses penulisannya saya membiarkan peserta menulis sebebasnya. Spontanitas, tidak terukur dan acak.
Ini bagi saya sangat menarik !!!
Malah agar peserta penulisan bisa dengan bebas mengeksplor pemikiran dan tanpa ragu membuat tulisan yang bebas, orisinal serta unik.
Baik, sekarang coba kita arahkan pada pertanyaan diawal, apa yang harus dilakukan untuk memulai menulis?
Maka jawabnya adalah menulis.
Menulis tentang dirimu sendiri...
Menulis tentang pikiran dan perasaanmu sendiri...
Menulis dengan utuh...
Menulis dengan kejujuran, sebab disadari atau tidak tulisan adalah cerminan dirimu sendiri dalam bentuk tulisan.
Teman-teman tidak ada ide yang baru di dunia ini. Teman yang ingin teman-teman sampai sudah ribuan kali orang lain tulis, buktinya silahkan Anda main ke toko buku. Itu cukup membuktikan!!!
Lalu apa yang membuat tulisan itu tampak menarik dan orisinil?
Jawabnya adalah melibatkan diri Anda (pengalaman, pikiran dan perasaan)
Anda boleh menulis tema keluarga, tapi pengalaman Anda dan keluarga Anda adalah satu-satunya di dunia ini.
Anda boleh menulis tema pendidikan, tapi proses Anda berjuang mendapatkan ilmu adalah pengalaman Anda sendiri. Karena Anda dan sebagian pengalaman hidup Anda adalah satu-satunya di dunia ini.
Jadi disinilah poin penting sejauh mana seorang penulis berhasil membangun kepercayaan diri, membangun dialog dengan dirinya dan men-share pengalaman hidup luar biasa kepada pembaca.
"Cara terbaik untuk menanamkan budaya literasi yang kuat pada seseorang adalah dengan menjadikannya sebagai seorang penulis. Karena setiap penulis, secara otomatis akan melewati tahapan membaca, berpikir, dan tentu saja menulis serta berkreasi."
~Lenang Manggala (Penulis Indonesia tahun 1993)
Teman-teman kalau kita meras awam dalam dunia penulisan,itu wajar.
Kenapa?.
Karena hampir semua ide di dinia sudah pernah ditulis. Tidak Percaya?
Coba jalan-jalan ke toko buku atau ke perpustakaan, ada ribuan buku, ribuan judul. coba cari tema apa yang belum pernah ditulis, tidak ada!!
Semuanya pernah ditulis,tapi kenapa kita masih ingin jadi penulis?
Apalagi minat baca masyarakat terhadap membaca begitu rendah. Jangan-jangan kalau nulis nanti siapa yang mau baca?
Ditambah fakta paling menedihkan terhadap dunia literasi bahwa minat membava makin menurun.
1:1000. 1 orang yang membaca buku sampi tuntas berbanding 1000 orang yang tidak baca buku.
Padalah majunya sebuah peradaban itu berbanding lurus dengan makin pesat berkemabangnya dunia literasi. Dari hal tersebut justru harusnya menjadi suatu panggilan kuat agar kita siap berjuang, mengkampanyekan gerakan menulis, baca dan budaya literasi. Oleh karena semua ide tulisan sudah pernah ditulis dan agar kita bisa terus berjuang untuk menumbuhkan semangat literasi, bagaimana sih caranya agar kita bisa menciptakan sebuah karya orisinil?
milik kita sendiri.
Dan pada pembahasan ini saya akan membongkar sebuah rahasia ilmu penulisan. Tentunya dengan memahami ilmu penulisan Anda tidak akan ragu lagi dalam menulis. Karena IDE Anda adalah ide orisinil milik Anda.
Bercermin dari pengalaman pribadi, saat pertama kali menggeluti dunia tulis-menulis adalah keinginan kuat untuk menulis sebuah buku. Langkah awal yang saya ambil justru tidak pernah berpikir apa yang akan saya tulis, akan tetapi saya menulis dulu baru memikirkan apa yang harus saya tulis. Menulis sambil berpikir tepatnya.
Malah yang lebih sering mengarahkan tulisan saya. Saat ingin menulis saya mulai dengan pikiran atau keinginan hati saya untuk menulis. Tanpa persiapan tanpa ide. justru yang saya butuhkan adalah stimulus,rangsangan untuk menulis.
Maksudnya saat saya menulis yang dibutuhkan adalah stimulus. Misalkan saat saya nonton tv,naik bus,saat mau berangkat kekampus,atau sedang membaca cerita yang inspirasi maka hal-hal itulah yang menjadi pemicu, stimulus saya menulis. Saat saya melihat ibu-ibu mengendong seorang bayi duduk ditrotoar jalan sambil mengemis, tiba-tiba pikiran saya mempersepsi sebuah ide. Maka saya menulisnya.
Memang saat saya mengisi sebuah pelatihan menulis, saya biasa menggunakan kerangka atau rencana penulisan.
Sebetulnya tidak dimaksudkan untuk membuat tulisan yang sistematis, melainkan teknik menulis spontanitas dan bebas, sebab kerangka penulisan saya jadikan alat pemicu ide alat stimulus.
Pada proses penulisannya saya membiarkan peserta menulis sebebasnya. Spontanitas, tidak terukur dan acak.
Ini bagi saya sangat menarik !!!
Malah agar peserta penulisan bisa dengan bebas mengeksplor pemikiran dan tanpa ragu membuat tulisan yang bebas, orisinal serta unik.
Baik, sekarang coba kita arahkan pada pertanyaan diawal, apa yang harus dilakukan untuk memulai menulis?
Maka jawabnya adalah menulis.
Menulis tentang dirimu sendiri...
Menulis tentang pikiran dan perasaanmu sendiri...
Menulis dengan utuh...
Menulis dengan kejujuran, sebab disadari atau tidak tulisan adalah cerminan dirimu sendiri dalam bentuk tulisan.
Teman-teman tidak ada ide yang baru di dunia ini. Teman yang ingin teman-teman sampai sudah ribuan kali orang lain tulis, buktinya silahkan Anda main ke toko buku. Itu cukup membuktikan!!!
Lalu apa yang membuat tulisan itu tampak menarik dan orisinil?
Jawabnya adalah melibatkan diri Anda (pengalaman, pikiran dan perasaan)
Anda boleh menulis tema keluarga, tapi pengalaman Anda dan keluarga Anda adalah satu-satunya di dunia ini.
Anda boleh menulis tema pendidikan, tapi proses Anda berjuang mendapatkan ilmu adalah pengalaman Anda sendiri. Karena Anda dan sebagian pengalaman hidup Anda adalah satu-satunya di dunia ini.
Jadi disinilah poin penting sejauh mana seorang penulis berhasil membangun kepercayaan diri, membangun dialog dengan dirinya dan men-share pengalaman hidup luar biasa kepada pembaca.
"Cara terbaik untuk menanamkan budaya literasi yang kuat pada seseorang adalah dengan menjadikannya sebagai seorang penulis. Karena setiap penulis, secara otomatis akan melewati tahapan membaca, berpikir, dan tentu saja menulis serta berkreasi."
~Lenang Manggala (Penulis Indonesia tahun 1993)
Comments
Post a Comment