Skip to main content

Cerita Pembuatan Video Viral Parodi "Jangan Mudik Dulu" Buatan Warga Klaten.


Cerita Pembuatan Video Viral Parodi "Jangan Mudik Dulu" Buatan Warga Klaten.




Sebuah video yang berisi pesan untuk tidak mudik selama pandemi corona Covid-19, disampaikan melalui parodi yang lucu, ramai dibagikan oleh netizen.


Postingan video yang dibuat oleh akun Instagram @ucup_jbsklaten tersebut mengisahkan tentang seorang anak yang rindu ibunya dan ingin pulang kampung.
Si anak kemudian menelpon ibu aka ‘simbok’ nya dan menceritakan niatnya tersebut.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit tersebut, simbok yang diceritakan terlihat tengah memasak, saat mengangkat telepon si anak.

Saat mendengar keinginan si anak yang ingin pulang, dia kemudian melarangnya.
“Orasah mudik le. Eneng kono sik. Lagi usum virus,” ujarnya dalam bahasa Jawa yang berarti “Jangan mudik, nak. Di sana saja. Baru musim virus,”
Dalam video tersebut simbok mengatakan jika si anak pulang, bisa berisiko membawa virus meskipun ia dalam kondisi yang terlihat sehat.


Video ini dilengkapi adegan-adegan lucu seperti saat simbok mengirimi foto selfi nya kepada si anak, atau ketika berujar “Rasah mulih le, penting duite mulih,” yang artinya “Nggak usah pulang nak, yang penting uangnya pulang,”.


Video tersebut ramai dan banyak disebarkan masyarakat dalam berbagai platform media sosial.
Dalam caption video Instagramnya, @ucup_jbsklaten menuliskan bahwa video tersebut tengah diikutkan dalam ajang lomba yang diadakan Polres Klaten tentang imbauan pencegahan Covid-19.


Kisah dibalik video

Muhammad Sofyan, atau yang akrab dipanggil Ucup Klaten merupakan pemuda asal Klaten yang menjadi sosok di balik pembuatan video tersebut.
Dia menceritakan pembuatan video parodi jangan mudik itu hanya dilakukan berdua yakni dirinya dan juga Mbah Minto yang berperan sebagai simbok.
“Dua orang (yang terlibat membuat video). Saya dan simbah. Editor dan ambil gambar saya sendiri,” ujarnya 


Fenomena tersebut memunculkan kekhawatiran tersendiri bagi warga kampung seperti dirinya akan adanya penyebaran Covid-19 yang tak terkendali, jika nanti pemudik tetap banyak yang datang.


Karena itulah ia kemudian membuat video berisi pesan imbauan yang dikemas dengan cara lucu.

“Saya bikin dengan versi saya yang ada cerita gokilnya. Karena agar bisa lebih diterima oleh warga netizen dengan legowo. Tidak merasa dipojokkan, tidak dengan emosi, dan bisa tertawa di ending nya. Secara tidak sadar mereka mengiyakan imbauan saya yang ada di video tersebut,” ujarnya.


Ucup mengaku dirinya sudah sering membuat konten video lucu untuk story Whatsapp dan akun Instagram.

Comments

Popular posts from this blog

CARA MUDAH MEMBUAT BACKLINK DARI GOOGLE

Halo sobat blogger,kali ini saya akan membagikan artikel "cara mudah membuat backlink dari Google". Banyak yg tanya soal backlink. Padahal, perbaiki dulu websitenya sampai punya traffic tanpa backlink. Caranya gimana? Banyak: 1. Bikin artikel yang topiknya menarik, lalu share ke sosmed. Sosmed itu bukan cuma facebook, instagram, twitter doang tapi ada pinterest dan situs-situs sharing image lainnya. Harus setopik juga ya. Soalnya kalo artikelnya soal otomotif lalu dishare ke misalnya ke grup facebook soal smartphone jelas gak akan efektif hasilnya. Bisa aja sih tapi kamu nggak akan dapet audiens yang loyal (kelak berkunjung balik), atau bahkan baru masuk langsung keluar (pentalan tinggi). 2. Bikin artikel yang google friendly. Pelajari riset keyword. Riset keyword tidak harus pake tools berbayar, tidak harus mencari keyword yg high volume search. Cuma pake google suggestion dan google trend aja bisa dapetin traffic kok, yg penting paham cara membaca ciri-cirinya. Kal

MANFAAT OLAHRAGA JALAN KAKI

  BERBAGAI MANFAAT OLAH RAGA JALAN KAKI Hampir setiap hari, setiap pagi, saya selalu menyempatkan olah raga sederhana dan murah. Jalan kaki Sederhana karena tinggal kaki melangkah Murah karena jika terpaksa bisa cuma pakai sandal jepit saja. Seperti biasa sembari jalan kaki saya 'tebar pesona'. Sapa dan senyum kiri kanan. Sedekah murah, konon katanya. Yang saya sapa 'siapa dan apa' saja. Kalau ada anjing menggonggong saya bacakan, 'summum bukmum . . ." Lalu si anjing jadi diam dan melengos, Baru tahu kalau yang ini guru nya. Pernah ketemu kucing yg jalan terpincang-pincang. Mungkin dilempar orang karena nyolong ikan. Saya sapa juga, "Mangkane ojok nyonyo," makanya jangan suka mencuri. Perasaan saya si kucing tadi nengok terus 'mlenthos' juga. Saya pun tertawa. Bayi pun kalau tidak pas digendong Ibunya, di kereta bayi misalnya, juga suka saya goda dan 'kudang'. Baru tahu pula, ternyata bakat 'jutÄ—k' mungkin bisa kelihatan sejak